KOMPAS IMAGES/MUNDRI WINANTO Antrean penumpang commuter line Jabodetabek membludak saat jam pulang kerja di Stasiun Sudirman, Jakarta, Selasa (17/4/2012). Ketersediaan transportasi massal yang layak dan manusiawi menjadi pekerjaan rumah yang belum diselesaikan oleh pemerintah daerah DKI Jakarta.
JAKARTA, KOMPAS.com - Senin
(1/10/2012) ini, harga tiket untuk Kereta Rel Listrik (KRL) Commuter Line resmi
naik. Meski sebagian besar penumpang sempat
menolak
dan membuat petisi, PT KAI tetap menjalankan kenaikan tarif ini. Ketua Dewan
Transportasi Kota Jakarta (DTKJ), Azas Tigor
Nainggolan,
mengatakan bahwa dirinya juga tidak setuju dengan kenaikan tarif yang dinilai
menyusahkan masyarakat ini. Menurutnya, kenaikan tarif moda angkutan massal
berbasis rel ini akan diterima jika pelayanannya juga membaik.
"Saya sangat tidak setuju. Untuk apa
menaikkan tarif tapi tidak ada perubahan dari segi pelayanan," kata Tigor,
saat dihubungi, Senin (1/10/2012).
Seperti diberitakan sebelumnya, tarif commuter
line hari ini yang naik adalah kereta dengan tujuan Bogor-Jakarta
Kota/Jatinegara (Rp 9.000), Bogor-Depok (Rp 8.000), Depok-Jakarta
Kota/Jatinegara (Rp 8.000), Bekasi- Jakarta Kota (Rp 8.500), Tangerang-Duri (Rp
7.500), dan Parung Panjang/Serpong-Tanah Abang (Rp 8.000).
"Kalau tidak ada perubahan pelayanan, apa
gunanya naik. Dengan bayar lebih mahal, masyarakat pasti ingin pelayanan yang
lebih baik," ujar Tigor.
PT KAI menganggap bahwa pihaknya memerlukan
biaya investasi yang tinggi karena biaya operasional yang juga naik. Salah satu
caranya adalah menaikkan harga tiket KRL AC. Namun, upaya kenaikan tarif
commuter line ini tidak berjalan lancar karena banyaknya gelombang protes dari
para pengguna setia commuter line.
Penulis
: Riana Afifah | Senin, 1 Oktober 2012 | 13:47
Kompas.com
Komentar : memang
seharusnya kalau tarif KRL commuter naik harus diimbangi dengan fasilitas yang
baik pula jadi tidak ada penumpang yang merasa dirugikan.
Pendapat / Solusi : tidak ada salahnya untuk
menaikkan tarif KRL commuter asalkan diimbangi
dengan fasilitas yang memadai pula , misalnya mungkin dengan menambah
pendingin ruangan jadi walaupun penumpang berdesakan mereka tetap tidak
berkeringat dan mengurai bau yang tidak sedap dari penumpang lainnya, menambah
gerbong berhubung KRL commuter adalah angkutan masal tidak ada salahnya
pemerintah menambah gerbong agar penumpang tidak terlalu berdesakan , menambah
gerbong khusus wanita agar wanita tetap merasa aman dan nyaman walaupun
menggunakan angkutan massa dan supaya wanita bias terhindar dari perbuatan
orang-orang yang jahil dan menambah toilet disetiap gerbong.
Jadi tidak masalah kalau pemerintah ingin
menaikan tarif KRL commuter asalkan dibarengi dengan fasilitas yang memadai
pula agar para penumpang pun merasa
nyaman dan tidak merasa dirugikan dengan adanya kenaikan tarif tersebut dan
mungkin saja nanti kalau fasilitas angkutan massal ini sudah memadai
orang-orang yang menggunakan mobil pribadi bisa beralih menggunakan angkutan
masal ini dan keadaan ini bisa saja mengurangi kemacetan yang ada.
Kelompok Manajemen : AFRINA SURYANINGSIH
(20212311)
ERIKA YUNIARTI (22212534)
ZHELIKA NURTRIANI (28212021)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar