SISTEM PEREKONOMIAN
INDONESIA
1.Arti Sistem
Pengertian Sistem
Perekonomian
Sistem perekonomian adalah sistem yang digunakan oleh suatu
negara untuk mengalokasikan sumber daya yang dimilikinya baik kepada individu
maupun organisasi di negara tersebut. Perbedaan mendasar antara sebuah sistem
ekonomi dengan sistem ekonomi lainnya adalah bagaimana cara sistem itu mengatur
faktor produksinya. Dalam beberapa sistem, seorang individu boleh memiliki
semua faktor produksi. Sementara dalam sistem lainnya, semua faktor tersebut di
pegang oleh pemerintah. Kebanyakan sistem ekonomi di dunia berada di antara dua
sistem ekstrim tersebut
Selain faktor produksi, sistem ekonomi juga dapat dibedakan
dari cara sistem tersebut mengatur produksi dan alokasi. Sebuah perekonomian
terencana (planned economies) memberikan hak kepada pemerintah untuk mengatur
faktor-faktor produksi dan alokasi hasil produksi. Sementara pada perekonomian
pasar (market economic), pasar lah yang mengatur faktor-faktor produksi dan
alokasi barang dan jasa melalui penawaran dan permintaan.
2.Perkembangan Sistem
Perekonomian Indonesia
A. Sistem ekonomi
liberal
Sistem ekonomi liberal disebut juga sistem ekonomi
pasar. Sistem ekonomi liberal adalah sistem perekonomian yang memberikan
kebebasan sepenuhnya dalam segala bidang perekonomian kepada masing-masing
individu untuk memperoleh keuntungan yang sebesar-besarnya. Hal ini
menunjukkan bahwa sistem pasar bebas ini dapat menciptakan efisiensi yang cukup
tinggi dalam mengatur kegiatan perekonomian.
Kelebihan sistem
ekonomi liberal:
1.
Setiap individu diberi kebebasan memiliki
kekayaan dan sumber daya produksi
2.
Inidividu bebas memilih lapangan pekerjaan dan
bidang usaha sendiri
3.
Adanya persaingan menyebabkan kreativitas dari
setiap individu dapat berkembang
Kekurangan sistem
ekonomi liberal:
1.
Muncul kesenjangan yang besar antara yang kaya
dan miskin.
2.
Mengakibatkan munculnya monopoli dalam
masyarakat.
3.
Kebebasan mudah disalahgunakan oleh yang kuat
untuk memeras pihak yang lemah.
Ciri-ciri sistem
ekonomi liberal:
1.
Setiap orang bebas memiliki alat-alat produksi
2.
Adanya kebebasan berusaha dan kebebasan
bersaing.
3.
Campur tangan pemerintah dibatasi.
Contoh sistem ekonomi
liberal
Amerika Serikat
Paham liberal di Amerika Serikat (AS) disebut liberalisme
modern atau liberalisme baru. Sekarang para politis di AS mengakui, bahwa paham
liberalisme klasik ada kaitannya dengan kebebasan individu yang bersifat luas.
Tetapi mereka menolak ekonomi yang bersifat laissez faire atau
liberalisme klasik yang menuju ke pemerintahan interventionism yang
berupa penyatuan persamaansosial dan ekonomi. Umumnya,
hal tersebut disepakati pada dekade pertama abad ke-20 yang tujuannya menuju
keberhasilan suatu hegemoni para politis dalam negeri.Tapi, kesuksesan tersebut
mulai merosot dan menghilang pada sekitar tahun1970-an. Pada saat itu konsensus
liberal telah dihadapkan suatu death-blow atau yang berupa robohnya
pemerintahan Bretton Woods System yang dikarenakan kemenangan Ronald
Reagan dalam pemilihan presiden tahun
1980, yang menjadikan liberalisme suatu arus kuat dalam politik AS
pada tahun tersebut.
Liberalisme AS mulai bangkit pada awal abad ke-20 sebagai
suatu alternatif ke politik nyata yang merupakan interaksi internasional yang
dominan pada waktu itu. Presiden Franklin Rooseveltyang pada saat itu adalah
seorang yang berpaham liberal self-proclaimed, menawarkan bangsa itu
menuju ke suatu kesuksesan baru dengan cara membangun institusi kolaboratif
yang berpendukungan orang-orang Amerika sendiri dan berjanji akan menarik AS
keluar dari tekanan yang besar tersebut. Untuk mengantisipasi akhir Perang
Dunia II, Roosevelt merancangPerserikatan Bangsa-bangsa (PBB)
sebagai suatu alat berupa harapan akan kerja sama timbal balik daripada membuat
ancaman dan penggunaan kekuatan perang untuk
memecahkan permasalahan politis internasional tersebut. Roosevelt juga
menggunakan badan tersebut (PBB) untuk memasukan orang-orang Afrika yang
tinggal di Amerika ke dalam militer AS serta membuat badan pendukungan hak dan
kebenaran para wanita-wanita, sebagai penekanan atas kebebasan individu yang
selanjutnya dilanjutkan oleh Presiden John F Kennedy dengan
pembangunanPatung Liberty (1964) sebagai simbol kebebasan
individu untuk hidup.
Sebenarnya, liberalisme yang dianut oleh AS, sebagaimana
yang ditekankan oleh Wilson dan Roosevelt adalah dengan menekankan kerja sama
serta kolaborasi timbal balik dan usaha individu, bukan dengan membuat ancaman
dan pemaksaan sebagai untuk pemecahan permasalahan politis baik di dalam maupun
luar, sepertinya dianut oleh Presiden AS saat ini, George
W Bush. Suatu paham liberal di AS itu mungkin seperti institusi dan
prosedur politis yang mendorong kebebasan ekonomi, perlindungan yang lemah dari
agresi oleh yang kuat, dan kebebasan dari norma-norma sosial bersifat
membatasi. Karena sejak Perang Dunia II, liberalisme di AS telah dihubungkan
dengan liberalisme modern, pengganti paham ideologi liberalisme klasik.
B.Sistem ekonomi
sosialis
Sistem ekonomi sosialis disebut juga sistem ekonomi
terpusat. Sistem perekonomian sosialis merupakan sistem perekonomian yang
menghendaki kemakmuran masyarakat secara merata dan tidak adanya penindasan
ekonomi. Untuk mewujudkan kemakmuran yang merata pemerintah harus ikut campur
dalam perekonomian.
·
Kelebihan sistem ekonomi sosialis:
1.
Semua kegiatan dan masalah ekonomi dikendalikan
pemerintah sehingga pemerintah mudah melakukan pengawasan terhadap jalannya
perekonomian.
2.
Tidak ada kesenjangan ekonomi antara si kaya dan
si miskin, karena distribusi pemerintah dapat dilakukan dengan merata.
3.
Pemerintah bisa lebih mudah melakukan pengaturan
terhadap barang dan jasa yang akan diproduksi sesuai dengan kebutuhan
masyarakat.
·
Kekurangan sistem ekonomi sosialis:
1.
Mematikan kreativitas dan inovasi setiap
individu.
2.
Tidak ada kebebasan untuk memiliki sumber daya.
3.
Kurang adanya variasi dalam memproduksi barang,
karena hanya terbatas pada ketentuan pemerintah
·
Ciri-ciri sistem ekonomi sosialis:
1.
Semua sumber daya ekonomi dimiliki dan dikuasai
oleh negara.
2.
Seluruh kegiatan ekonomi harus diusahakan
bersama. Semua perusahaan milik negara sehingga tidak ada perusahaan swasta.
3.
Segala keputusan mengenai jumlah dan jenis
barang ditentukan oleh pemerintah.
Contoh sistem ekonomi
sosialis
Indonesia menganut sistem ekonomi sosialis,Illustrasi kasus
Indonesia, kapitalisme global yang telah menjadikan sistem ekonomi Indonesia
mengarah Pada spektrum kapitalistik karena besarnya pengaruh modal terhadapnya.
Kondisi seperti inisial terlihat Pada ketiadaan kemandirian Artikel Baru
Tergantung pada Utang Luar Negeri Yang menyebabkan Indonesia harus tunduk Pada
pemilik modal. Oleh sebab itu Indonesia harus Terus bebenah khususnya
Illustrasi sistem perekonomiannya. Dan dapat disimpulkan bahwa sistem Ekonomi
Yang diterapkan di Indonesia Ulasan Sangat bergantung atau dipengaruhi oleh
sistem Politik Yang Berkembang Tengah.
Sebagai akibat Bahasa Dari dekrit Presiden 5 Juli 1959, maka
Indonesia menjalankan sistem Demokrasi terpimpin Dan Struktur Ekonomi Indonesia
menjurus pada sistem etatisme (Segala-galanya diatur oleh Pemerintah).
Etatisme, yaitu keikutsetaan pemerintah terlalu dominan sehingga Yang mematikan
motovasi Dan kreasi Masyarakat untuk Berkembang Dan bersaing secara Sehat. Jadi
hanya bersikap pasif Masyarakat Saja
Tujuan Yang hendak dicapai bukanlah sekedar mencetuskan
suatu terobosan ekonomi melelui big push, melainkan untuk mendorong
perkembangan juga masyarakat Yang lebih menyeluruh artinya untuk mencapai
Demokrasi Nasional Yang kemudian akam Menuju Pembangunan tahap sosialisme.
(Yahya Muhaimin, 1991) Baru sistem inisial, diharapkan Akan membawa kemakmuran
pada Bersama Dan persamaan Illustrasi sisial, politik dan ekonomi.Semua
aktivitas Ekonomi disentralisasikan di Pusat pemerintahan smentara Daerah
merupakan kepanjangan bahasa Dari Pusat. Dan Hal inisial menunjukkan ciri Khas
bahasa dari sistemEkonomi Sosialis dimana Telkomnika Ekonomi Sosialis merupakan
sistem ekonomi Yang seluruh lingkungan kegiatan ekonominya direncanakan,
dilaksanakan Dan diawasi oleh pemerintah secara terpusat. Contoh `negara Yang
menganut sistem ekonomi inisial adalah Kuba, Korea, eropa Timur Dan RRC.
C. Sistem Ekonomi Campuran
Sistem ekonomi campuran merupakan campuran atau perpaduan
antara sistem ekonomi liberal dengan sistem ekonomi sosialis. Pada
sistem ekonomi campuran pemerintah melakukan pengawasan dan pengendalian dalam
perekonomian, namun pihak swasta (masyarakat) masih diberi kebebasan untuk
menentukan kegiatan-kegiatan ekonomi yang ingin mereka jalankan. Sama halnya
dengan sistem ekonomi lainnya, sistem ekonomi campuran juga memiliki kelebihan
dan kekurangan. Akan tetapi, kelebihan dan kekurangannya tergantung kepada
setiap negara dalam mengatur sistem ekonominya tersebut.
Ciri-ciri dari sistem
ekonami campuran:
1.
Sumber-sumber daya yang vital dikuasai oleh
pemerintah.
2.
Pemerintah menyusun peraturan, perencanaan, dan
menetapkan kebijaksanaan-kebijaksanaan di bidang ekonomi.
3.
Swasta diberi kebebasan di bidang-bidang ekonomi
dalam batas kebijaksanaan ekonomi yang ditetapkan pemerintah.
4.
Hak milik swasta atas alat produksi diakui,
asalkan penggunaannya tidak merugikan kepentingan umum.
5.
Pemerintah bertanggung jawab atas jaminan sosial
dan pemerataan pendapatan.
6.
Jenis dan jumlah barang diproduksi ditentukan
oleh mekanisme pasar.
Contoh sistem ekonomi
campuran
System ekonomi campuran banyak dianut oleh Negara
berkembang. Negara-negara tersebut seperti Malaysia, Maroko, Mesir, Filipina,
Perancis, RRC, dan lain sebagainya.
Banyak Negara yang memilih system ekonomi campuran sebab
system ekonomi campuran adalah system yang mengambil semua kebaikan dari sitem
ekonomi yang lain.
System ekonomi campuran sangat cocok diterapkan di Indonesia
karena sebagai Negara berkembang peran pemerintah masih sangan dibutuhkan untuk
membangun ekonomi kerakyatan sebab system ekonomi campuran lebih cenderung
bersifat kerakyatan dengan persaingan yang terkendali.
Dampak perekonomian seharusnya mampu dirasakan oleh seluruh
lapisan masyarakat, sebab di Negara ini penduduk yang berada dibawah garis
kemiskinan masih tinggi jumlahnya.
3.Sistem Perekonomian Indonesia
Kemunculan suatu aliran ekonomi di dunia, akan selalu
terkait dengan aliran ekonomi yang muncul sebelumnya. Begitu pula dengan garis
hidup perekonomian Indonesia. Pergulatan kapitalisme dan sosialisme begitu rupa
mempengaruhi ideologi perekonomian Indonesia.
Era pra-kemerdekaan adalah masa di mana
kapitalisme mencengkeram erat Indonesia, dalam bentuk yang paling ekstrim.
Pada masa ini, Belanda sebagai agen kapitalisme benar-benar mengisi tiap sudut
tubuh bangsa Indonesia dengan ide-ide kapitalisme dari Eropa. Dengan ide
kapitalisme itu, seharusnya bangsa Indonesia bisa berada dalam kelas pemilik
modal. Tetapi, sebagai pemilik, bangsa Indonesia dirampok hak-haknya. Sebuah
bangsa yang seharusnya menjadi tuan di tanahnya sendiri, harus menjadi budak
dari sebuah bangsa asing. Hal ini berlangsung hingga bangsa Indonesia mampu
melepaskan diri dari penjajahan belanda.
“Perekonomian Indonesia berdasarkan atas asas
kekeluargaan.” Demikianlah kira-kira substansi pokok sistem perekonomian
Indonesia paska kemerdekaan. Lalu apa hubungan substansi ini dengan dua aliran
utama perekonomian dunia? Adakah korelasi sistem perekonomian Indonesia paska
kemerdekaan ini dengan dua mainstrem tadi? Atau malah kapitalisme dan
sosialisme sama sekali tidak berperan dalam melahirkan sistem perekonomian
Indonesia?
Sebelum menjawab pertanyaan-pertanyaan di atas ada baiknya
kita cari tahu dahulu seperti apakah sistem perekonomian Indonesia. Dengan
melihat seperti apakah sistem perekonomian Indonesia secara tidak langsung kita
sedikit-banyak akan menjawab pertanyaan-pertanyaan di atas.Di atas disinggung
bahwa sistem perekonomian Indonesia beradasarkan asas kekeluargaan. Lalu, apa
asas kekeluargaan itu?
Dalam UUD 1945 pasal 33 ayat 1 yang berbunyi, “ Perekonomian
disusun atas usaha bersama berdasar atas asas kekeluargaan, di sini secara
jelas nampak bahwa Indonesia menjadikan asas kekeluargaan sebagai fondasi dasar
perekonomiannya. Kemudian dalam pasal 33 ayat 2 yang berbunyi, “Cabang-cabang
produksi yang bagi negara dan yang menguasai hajat hidup orang banyak dikuasai
oleh negara”, dan dilanjutkan pada pasal 33 ayat 3 yang berbunyi, “Bumi dan air
dan kekayaan alam yang terkandung di dalamnya dikuasai oleh negara dan di
pergunakan untuk sebesar-besar kemakmuran rakyat,” dari bunyinya dapat dilihat
bahwa dua pasal ini mengandung intisari asas itu. Hal ini tercemin dari
penguasaan negara akan sumber-sumber daya alam dan kemudian tindak lanjutnya
adalah kembali pada rakyat, secara tersirat di sini nampak
adanyakolektivitas bersama dalam sebuah negara. Meskipun dalam dua pasal
ini tidak terlalu jelas kandungan asas kekeluargaanya, namun melihat pasal
sebelumnya, kedua pasal inipun akan jadi terkait dengan asas kekeluargaan itu.
Kemudian dalam pasal 27 ayat dua yang berbunyi, “Tiap-tiap
warga negara berhak atas pekerjaan dan penghidupan yang layak bagi
kemanusiaan.” Makna kekeluargaan di sini lebih jelas di bandingkan pasal 33
ayat 2 dan 3. Ada hak yang menjembatani antara negara dan warga negara.
Hubungan ini tidak hanya sekedar apa yang harus di lakukan dan bagaimana
memperlakukan. Tetapi ada nilai moral khusus yang menjadikannya istimewa. Dan
nilai moral itu adalah nilai-nilai yang muncul karena rasa kekeluargaan. Dan
hal ini pun tidak jauh beda dengan yang ada dalam pembukaan UUD, di dalamnya
asas kekeluargaan juga muncul secara tersirat.
Mengacu pada pasal-pasal di atas, asas kekeluargaan dapat
digambarkan sebagai sebuah asas yang memiliki substansi sebagai berikut;
kebersamaan, idealis keadilan, persamaan hak, gotong-royong, menyeluruh, dan
nilai-nilai kemanusiaan.
Menilik dari substansi-substansi itu dapat diketahui bahwa
sosialisme telah mengakar ke dalam tubuh perekonomian Indonesia. Ada
bagian-bagian aliran sosialisme yang menjadi bagian sistem ekonomi kita. Dan
yang perlu di garis bawahi, bagian-bagian aliran sosialisme yang diadopsi itu
bukanlah bagian secara keseluruhan, melainkan hanya bagian-bagian yang dianggap
sesuai dan baik untuk Indonesia.
Kemudian bagaimana dengan kapitalisme?
Kapitalisme lahir di Eropa dengan ide-ide pasar bebasnya.
Tapi apakah hanya itu saja ide-ide kapitalisme? Dengan lantang kita akan
menjawab tidak, sistem pasar bebas sendiri hanya bagian umum dari ide-ide
kapitalisme, jadi tentu ada bagian-bagian yang lebih substantif dalam
kapitalisme. Sebut saja, kebebasan bertindak, kepemilikan hak, kebebasan
mengembangkan diri, dan banyak lagi, tentu ini adalah substansi kapitalisme
yang baik, di luar itu lebih banyak lagi substansi-substansi kapitalisme yang
tidak sesuai dengan sistem perekonomian Indonesia. Sejenak kita berfikir bahwa
substansi-substansi itu bukankah ada dalam sistem ekonomi Indonesia.
Jadi antara kapitalisme dan sistem ekonomi Indonesia memang
memiliki kaitan yang cukup erat, seperti halnya hubungan sosialisme dengan
sistem ekonomi indonesia . Hal ini juga dipertegas dalam UUD’45, dalam pasal 27
ayat 2 yang telah dibahas di atas. Selain ada unsur sosialisme ternyata dalam pasal
ini juga mengandung unsur kapitalisme. Hak untuk memilik pekerjaan ternyata
juga termasuk hak kepemilikan yang merupakan substansi kapitalisme. Selain itu
dalam pasal ini juga tersirat bahwa kewajiban negara adalah sebagai agen
pelindung individu-individu sebagai warga negara. Tanggung jawab negara
terhadap hak-hak individu ini adalah bagian dari substansi kapitalisme yang
menjadikan individu-individu sebagai subjek.
4.Perkembangan sistem ekonomi
Indonesia sebelum orde baru
Sejak negara republik indonesia berdiri, sudah banyak
tokoh-tokoh negara yang telah merumuskan perekonomian yang tepat bagi bangsa
indonesia, baik secra individu maupun melalui diskusi kelompok.
Sebagai contoh, bung hatta sendiri, semasa hidupnya beliau mencetuskan ide bahwa dasar perekonomian indonesia sesuia dengan cita-cita tolong menolong.
Demikian juga dengan tokoh ekonomi indonesia saat itu, sumtro djojohadikusumo, dalam pidatonya dinegara amerika tahun 1949 menegaskan bahwa yang dicita-citakan adalah ekonomi semacam campuran tetapi telah disepakati suatu bentuk ekonomi baru yang dinamakan sebagai sistem ekonomi pancasila yang didalamnya mengandung unsur penting yang disebut demokrasi ekonomi.
Demokrasi ekonomi dipilih, karena memiliki ciri-ciri yang positif diantaranya adalah :
Sebagai contoh, bung hatta sendiri, semasa hidupnya beliau mencetuskan ide bahwa dasar perekonomian indonesia sesuia dengan cita-cita tolong menolong.
Demikian juga dengan tokoh ekonomi indonesia saat itu, sumtro djojohadikusumo, dalam pidatonya dinegara amerika tahun 1949 menegaskan bahwa yang dicita-citakan adalah ekonomi semacam campuran tetapi telah disepakati suatu bentuk ekonomi baru yang dinamakan sebagai sistem ekonomi pancasila yang didalamnya mengandung unsur penting yang disebut demokrasi ekonomi.
Demokrasi ekonomi dipilih, karena memiliki ciri-ciri yang positif diantaranya adalah :
· Perekonomian
disusun sebagai usaha bersama atas asa kekeluargaan
· Cabang-cabang
produksi yang penting bagi negara dan menguasai hajat hidup orang banyak
dikuasai oleh Negara
· Warga
negara memiliki kebebasan dalam meilih pekerjaan yang dikehendakinya serta
mempunyai hak akan pekerjaan dan penghidupan yang layak
· Hak milik
perorangan diakui dan pemanfaatnanya tidak boleh bertentangan denagn
kepentingan masyarakat
· Potensi,
inisiatif dan daya kreasi setiap warga negara dikembangkan sepenuhnya dalam
bats-batas yang tidak merugika nkepentingan umum.
· Fakir
miskin dan anak-anak terlantar dipelihara oleh Negara
Dengan demikian perkonomian indonesia tidak mengizinkan
adanya :
Free fiht liberalism, yaitu adanya suatu kebebasan usaha yang tidak terkendali sehingga memungkinkan terjadinya eksploitasi kaum ekonomi yang lemah dan terjajah dengan akibat semakin bertambah luasnya jurang pemisah si kaya dan si miskin.
Free fiht liberalism, yaitu adanya suatu kebebasan usaha yang tidak terkendali sehingga memungkinkan terjadinya eksploitasi kaum ekonomi yang lemah dan terjajah dengan akibat semakin bertambah luasnya jurang pemisah si kaya dan si miskin.
Etatisme, yaitu keikutsetaan pemerintah yang terlalu dominan
sehingga mematikan motovasi dan kreasi masyarakat untuk berkembang dan bersaing
secara sehat. Jadi masyarakat hanya bersikap pasif saja
Monopoli,suatu bentuk pemusatan kekuatan ekonomi pada satu
kelompok tertentu, sehingga tidak memberkan pilihan lain pada konsumen untuk
tidak mengikuti keingian sang monopoli. Disini konsumen sperti robot yang
diatur untuk mengikuti jalannya permainan.
Meskipun awal perkembangan pereokonomian indonesia menganut
sistem ekonomi pancasila. Ekonomi demokrasi dan mungkin ‘campuran’ namun bukan
berarti sistem perokonomian libelaris dan etatisme tidak pernah terjadi di
indonesia. Awal tahun 1950-an sampai dengan tahun 1957-an merupakan bukti
sejarah adanya corak libelaris dalam perekonomian indonesia. Demikian juga
dengan sistem etatisme, pernah juga mewarnai corak pereonomian di tahun 1960-an
sampai masa orde baru.
Faktor-faktor penyebab beberapa
sistem perekonomian indonesia adalah :
· Program
tersebut disusun oleh tokoh yang relatif bukan bidangnya, namun oleh tokoh politik,
sehingga keputusan yaang dibuat cenderung menitik beratkan pada masalah politik
bukan masalah ekonomi.
· Akibat
lanjutan dari kegagalan diatas dana negara yang seharusnya di alokasikan untuk
kepentingan kegiatan ekonomi justru di alokasikan untuk kepentingan politik dan
perang.
· Adanya
kecenderunagn terpengaruh untuk mennggunakan sistem perekonomian yang tidak
sesuai dengan kondisi masyarakat indonesia.
5.Perkembangan sistem ekonomi
Indonesia setelah orde baru
Setelah orde baru mulai dilaksanakannya sistem ekonomi yang
di inginkan oleh rakyat indonesia. Setelah begitu sulit melalui masa penuh
tantangan. Dan pada akhirnya para wakil rakyat kita sepakat kembali menempatkan
sistem ekonomi kita pada nilai yang tercantum dalam UUD 1945. Kegiatan ekonomi
selanjutnya didasarkan pada acuan sistem demokrasi ekonomi dan sistem ekonomi
pancasila.
Dilakukan serangkaian rehabilitasi pada awal orde baru yahg ditujukan untuk :
Dilakukan serangkaian rehabilitasi pada awal orde baru yahg ditujukan untuk :
1. Membersihkan segala
aspek kehidupan dari sisa faham dan sistem perekonomian yang lama
2. Menurunkan dana
mengendalikan laju inflasi yang saat itu sangat tinggi.
Berdasarkan pada sumber yang dapat di percaya tercata bahwa :
Tingkat inflasi tahun 1966 sebesar 650 %
Tingkat inflasi tahun 1967 sebesar 120 %
Tingkat inflasi tahun 1968 sebesar 85 %
Tinngkat inflasi tahun 1969 sbesar 9,9 %
Dari data tersebut menjadi jelas mengapa rencana pembangunan lima tahun pertama (REPELITA 1) baru dimulai pada tahun 1969
Berdasarkan pada sumber yang dapat di percaya tercata bahwa :
Tingkat inflasi tahun 1966 sebesar 650 %
Tingkat inflasi tahun 1967 sebesar 120 %
Tingkat inflasi tahun 1968 sebesar 85 %
Tinngkat inflasi tahun 1969 sbesar 9,9 %
Dari data tersebut menjadi jelas mengapa rencana pembangunan lima tahun pertama (REPELITA 1) baru dimulai pada tahun 1969
6.Pelaku-pelaku Ekonomi dalam Sistem
Perekonomian Indonesia
Setiap negara mempunyai permasalahan ekonomi dan setiap
negara mempunyai cara tersendiri dalam mengatasinya. Ada negara yang dengan
tegas menentukan bahwa pemerintah yang harus mengatasi setiap masalah ekonomi,
dan pemerintahlah pula yang mengatur semua kegiatan ekonomi. Sebaliknya ada
negara yang berpendapat bahwa dalam mengatasi setiap masalah ekonomi dan
mengatur semua kegiatan ekonomi diserahkan pada pihak swasta. Selain itu ada
juga negara yang mencari jalan tengah antara keduanya. Bagaimana setiap negara
menjawab permasalahan-permasalahan ekonomi menunjukkan sistem ekonomi yang
dianutnya. Dalam rangka menjalankan sistem ekonominya, negara akan membutuhkan
pelaku-pelaku ekonomi.
Terdapat tiga pelaku utama yang menjadi kekuatan sistem
perekonomian di Indonesia, yaitu perusahaan negara (pemerintah), perusahaan
swasta, dan koperasi. Ketiga pelaku ekonomi tersebut akan menjalankan
kegiatan-kegiatan ekonomi dalam sistem ekonomi kerakyatan. Sebuah sistem
ekonomi akan berjalan dengan baik jika pelaku-pelakunya dapat saling bekerja
sama dengan baik pula dalam mencapai tujuannya. Dengan demikian sikap saling
mendukung di antara pelaku ekonomi sangat dibutuhkan dalam rangka mewujudkan
ekonomi kerakyatan.
1. Pemerintah (BUMN)
a. Pemerintah sebagai Pelaku Kegiatan Ekonomi
Peran pemerintah sebagai pelaku kegiatan ekonomi berarti pemerintah melakukan kegiatan konsumsi, produksi, dan distribusi.
Peran pemerintah sebagai pelaku kegiatan ekonomi berarti pemerintah melakukan kegiatan konsumsi, produksi, dan distribusi.
1 ) Kegiatan produksi
Pemerintah dalam menjalankan perannya sebagai pelaku
ekonomi, mendirikan perusahaan negara atau sering dikenal dengan sebutan Badan
Usaha Milik Negara (BUMN). Sesuai dengan UU No. 19 Tahun 2003, BUMN adalah
badan usaha yang seluruh atau sebagian besar modalnya dimiliki oleh negara
melalui penyertaan secara langsung berasal dari kekayaan negara yang
dipisahkan. BUMN dapat berbentuk Perjan (Perusahaan Jawatan), Perum (Perusahaan
Umum), dan Persero (Perusahaan Perseroan). BUMN memberikan kontribusi yang
positif untuk perekonomian Indonesia. Pada sistem ekonomi kerakyatan, BUMN ikut
berperan dalam menghasilkan barang atau jasa yang diperlukan dalam rangka
mewujudkan sebesar-besarnya kemakmuran rakyat. Pelaksanaan peran BUMN tersebut
diwujudkan dalam kegiatan usaha hampir di seluruh sektor perekonomian, seperti
sektor pertanian, perkebunan, kehutanan, manufaktur, pertambangan, keuangan,
pos dan telekomunikasi, transportasi, listrik, industri, dan perdagangan serta
konstruksi. BUMN didirikan pemerintah untuk mengelola cabang-cabang produksi
dan sumber kekayaan alam yang strategis dan menyangkut hajat hidup orang
banyak. Misalnya PT Dirgantara Indonesia, PT Perusahaan Listrik Negara, PT
Kereta Api Indonesia (PT KAI), PT Pos Indonesia, dan lain sebagainya.
Perusahaan-perusahaan tersebut didirikan untuk meningkatkan kesejahteraan dan
kemakmuran rakyat, serta untuk mengendalikan sektor-sektor yang strategis dan
yang kurang menguntungkan.
2 ) Kegiatan konsumsi
Seperti halnya yang telah kalian pelajari pada bab 8
mengenai pelaku-pelaku ekonomi, pemerintah juga berperan sebagai pelaku
konsumsi. Pemerintah juga membutuhkan barang dan jasa untuk menjalankan
tugasnya. Seperti halnya ketika menjalankan tugasnya dalam rangka melayani
masyarakat, yaitu mengadakan pembangunan gedung-gedung sekolah, rumah sakit,
atau jalan raya. Tentunya pemerintah akan membutuhkan bahan-bahan bangunan
seperti semen, pasir, aspal, dan sebagainya. Semua barang-barang tersebut harus
dikonsumsi pemerintah untuk menjalankan tugasnya. Contoh-contoh mengenai
kegiatan konsumsi yang dilakukan pemerintah masih banyak, seperti membeli
barang-barang untuk administrasi pemerintahan, menggaji pegawai-pegawai
pemerintah, dan sebagainya.
3 ) Kegiatan distribusi
Selain kegiatan konsumsi dan produksi, pemerintah juga
melakukan kegiatan distribusi. Kegiatan distribusi yang dilakukan pemerintah
dalam rangka menyalurkan barang-barang yang telah diproduksi oleh
perusahaanperusahaan negara kepada masyarakat. Misalnya pemerintah menyalurkan
sembilan bahan pokok kepada masyarakat-masyarakat miskin melalui BULOG.
Penyaluran sembako kepada masyarakat dimaksudkan untuk membantu masyarakat miskin
memenuhi kebutuhan hidupnya. Kegiatan distribusi yang dilakukan oleh pemerintah
harus lancar. Apabila kegiatan distribusi tidak lancar akan memengaruhi banyak
faktor seperti terjadinya kelangkaan barang, harga barang-barang tinggi, dan
pemerataan pembangunan kurang berhasil. Oleh karena itu, peran kegiatan
distribusi sangat penting.
b . Pemerintah sebagai Pengatur Kegiatan Ekonomi
Pemerintah dalam melaksanakan pembangunan di bidang ekonomi tidak hanya berperan sebagai salah satu pelaku ekonomi, akan tetapi pemerintah juga berperan dalam merencanakan, membimbing, dan mengarahkan terhadap jalannya roda perekonomian demi tercapainya tujuan pembangunan nasional.
Pemerintah dalam melaksanakan pembangunan di bidang ekonomi tidak hanya berperan sebagai salah satu pelaku ekonomi, akan tetapi pemerintah juga berperan dalam merencanakan, membimbing, dan mengarahkan terhadap jalannya roda perekonomian demi tercapainya tujuan pembangunan nasional.
2. Swasta (BUMS)
BUMS adalah salah satu kekuatan ekonomi di Indonesia. BUMS
merupakan badan usaha yang didirikan dan dimiliki oleh pihak swasta. Tujuan
BUMS adalah untuk memperoleh laba sebesar-besarnya. BUMS didirikan dalam rangka
ikut mengelola sumber daya alam Indonesia, namun dalam pelaksanaannya tidak
boleh bertentangan dengan peraturan pemerintah dan UUD 1945. BUMS dalam
melakukan perannya mengandalkan kekuatan pemilikan modal. Perkembangan usaha
BUMS terus didorong pemerintah dengan berbagai kebijaksanaan.
Perusahaan-perusahaan swasta sekarang ini telah memasuki
berbagai sektor kehidupan antara lain di bidang perkebunan, pertambangan,
industri, tekstil, perakitan kendaraan, dan lain-lain. Perusahaan swasta
terdiri atas dua bentuk yaitu perusahaan swasta nasional dan perusahaan asing.
3. Koperasi
Badan usaha yang beranggotakan orang-orang atau badan hokum
koperasi denga melandaskan kegiatannya berdasarkan prinsip koperasi, sekaligus
sebagai gerakan ekonomi rakyat yang berdasar atas asas kekeluargaan.
REFERENSI :
Tidak ada komentar:
Posting Komentar