ANGGARAN AKUNTANSI
DAN PENGANGGARAN
BAB I
PENDAHULUAN
1.
LATAR
BELAKANG
Dalam dunia yang
sudah memasuki abad ke 21 ini, tingkat persaingan bisnis sangat tinggi.
Perusahaan-perusahaan saling bersaing untuk mencari cara agar memenangkan
“lomba” yang tidak akan pernah berakhir ini. Inovasi-inovasi baru diciptakan,
strategi pemasaran yang baru dilakukan. Hal-hal tersebut diatas dilaksanakan
agar produk atau barang yang dikeluarkan oleh perusahaan laku terjual, sehingga
perusahaan dapat bertahan dan laba perusahaan meningkat.
Perusahaan-perusahaan
yang sudah mapan akan melakukan ekspansi atau memperluas jaringannya sehingga
memperoleh market share yang lebih besar, sehingga keuntungannya juga
meningkat. Ekspansi yang dilakukan oleh perusahaan ini meliputi antara lain:
pembangunan pabrik-pabrik baru, membuka cabang-cabang baru, membuka gerai-gerai
atau took baru. Perluasan jaringan perusahaan itu tidak semudah membalikan
telapak tangan. Variable-variabel yang harus diperhitungkan antara lain: profit
yang akan diperoleh setelah perusahaan itu cabang atau pabrik baru itu berjalan
dan modal yang harus dikeluarkan untuk membangun satu cabang baru dan
lain-lainnya.
Dengan keterbatasan
modal yang akan dikeluarkan untuk ekspansi, maka perusahaan harus menghitung
dengan cermat apakah nantinya modal yang dikeluarkan akan kembali dan bahkan
beruntung. Harus dipertimbangkan baik-baik agar jangan sampai modal yang
dikeluarkan itu sia-sia karena salah perhitungan.
Kecenderungan yang
sering terjadi saat ini adalah timbulnya berbagai jenis pilihan investasi yang
dapat dilakukan oleh suatu perusahaan. Sebagai contoh: perusahaan A yang
bermarkas di Jakarta hendak menanamkan modalnya sebesar Rp. X. tetapi mengalami
kesulitan dalam memilih diantara berbagai jenis investasi yang ada. Apakah
hendak menambah jumlah pabriknya di Jakarta ataukah mendirikan pabrik baru di
luar Jakarta. Perusahaan A mungkin juga memikirkan kemungkinan untuk
menginvestasikan modalnya dengan membeli pabrik perusahaan lain yang sudah mau
bangkrut. Dengan keterbatasan modal yang ada, perusahaan A harus memilih salah
satu atau mungkin beberapa dari sejumlah kemungkinan yang ada.
Permasalahan dalam
hal memilih berbagai jenis investasi yang nantinya akan mendatangkan keuntungan
paling optimal sering dialami oleh para direksi dalam suatu perusahaan. Masalah
tersebut di atas dalam management science
dan operation research sering sebagai
capital budgeting problem.
2.
RUMUSAN
MASALAH
2.1
Apa pengertian penganggaran ?
2.2
Macam-macam tipe penganggaran?
2.3
Tujuan dan kegunaan penganggaran dalam
perusahaan ?
3. Tujuan Penulisan
Tujuan Penulisan makalah ini agar kami selaku penyusun
mengetahui segala hal mengenai
penganggaran, kemudian agar menambah wawasan para pembaca serta
menjadi referensi bagi penulis – penulis berikutnya.
BAB
II
PEMBAHASAN
2.1.
Pengertian Penganggaran
Penganggaran ialah proses penyusunan
anggaran, yang dimulai pembuatan panitia, pengumpulan dan mengklasifikasian
data, pengajuan rencana kerja fisik dan keuangan tiap-tiap seksi, bagian,
divisi, penyusunan secara menyeluruh, merevisi, dan mengajukan kepada pimpinan
puncak untuk disetujui dan dilaksanakan. Anggaran adalah rencana kerja yang
dituangkan dalam angka-angka keuangan baik jangka pendek maupun jangka panjang.
Perusahaan
besar maupun kecil seyogyanya membuat anggaran, karena penganggaran itu penting
untuk membuat perencanaan dan pengendalian. Perencanaan melihat ke masa depan,
yaitu menentukan tindakan-tindakan apa yang harus dilakukan untuk mencapai
sasaran dan tujuan suatu organisasi. Sedangkan pengendalian melihat ke
belakang, yaitu menilai hasil kerja dan membandingkan dengan rencana yang telah
ditetapkan. Hasil perbandingan ini melahirkan variance. Varian harus dianalisis
dan dicari sebabnya kemudian digunakan untuk memperbaiki perencanaan, anggaran,
dan pelaksanaan (pengendalian).
Sebelum
menyusun anggaran perusahaan harus menyusun rencana strategis. Rencana
strategis itu disusun berdasarkan hasil analisis kekuatan dan kelemahan
internal perusahaan dan hasil analisis dari ancaman dan kesempatan eksternal
perusahaan. Rencana strategis pada umumnya berjangka 5 tahun, 10 tahun atau
lebih. Rencana strategis diterjemahkan dalam tujuan jangka panjang kemudian
diterjemahkan dalam tujuan jangka pendek. Dari tujuan jangka pendek itu disusun
rencana jangka pendek yang kemudian dijabarkan dalam bentuk anggaran jangka
pendek.
Pada
umumnya setiap perusahaan menyusun anggaran sebagai pedoman untuk melaksanakan
kegiatan. Ada beberapa pengertian tentang anggaran antara lain sebagai berikut
:
·
Anggaran dapat berupa anggaran fisik
dan anggaran keuangan. Angga-ran lazim disebut rencana kerja yang dituangkan
secara tertulis dalam bentuk angka-angka keuangan, lazim disebut anggaran
formal.
·
Anggaran lazim disebut perencanaan dan
pengendalian laba, yaitu proses yang ditujukan untuk membantu manajemen dalam
perencanaan dan pengendalian secara efektif.
·
Anggaran ialah suatu perencanaan laba
strategis jangka panjang, suatu perencanaan taktis laba jangka pendek; suatu
system akuntansi berda-sarkan tanggung jawab; suatu penggunaan prinsip
pengecualian yang berkesinambungan, sebagai alat untuk mencapai tujuan dan
sasaran suatu organisasi.
·
Anggaran ialah rencana tentang
kegiatan perusahaan yang mencakup berbagai kegiatan organisasi yang saling
berkaitan dan saling mempengaruhi satu sama lain sebagai pedoman untuk mencapai
tujuan dan sasaran suatu organisasi.
·
Anggaran dapat dianggap sebagai system
yang memiliki kekhususan tersendiri atau sebagai sub-sistem yang memerlukan
hubungan dengan sub-sistem lain yang ada dalam suatu organisasi atau
perusahaan.
·
Anggaran dianggap sebagai system yang
otonom karena mempunyai sasaran serta cara-cara kerja tersendiri yang merupakan
satu kebulatan dan yang berbeda dengan sasaran serta cara kerja system lain
yang ada dalam perusahaan, anggaran sekaligus juga disebut sub-sistem.
·
Anggaran sebagai suatu system terdiri
dari tiga lapisan yaitu : inti system, sub-system penunjang, sub-sistem
lingkungan. Inti system ialah sasaran laba; sub-sistem penunjang ialah berbagai
aktivitas yang membantu kelancaran kerjanya inti system seperti struktur
organisasi, administrasi, analisis data, angka-angka standar dan sebagainya.
Sub-sistem lingku-ngan ialah lingkungan eksternal organisasi seperti ekonomi,
sosial, politik, budaya dan sebagainya, yang mempengaruhi kerja suatu
system organi-sasi.
·
Anggaran atau budget adalah sama
dengan profit planning. Perencanaan laba meliputi : perencanaan penjualan,
perencanaan produksi, perenca-naan penggunaan bahan baku, perencanaan pembelian
bahan baku, perencanaan tenaga kerja langsung, perencanaan biaya overhead,
peren-canaan biaya pemasaran, perencanaan biaya umum dan administrasi dan
seterusnya. Model tersebut pada umumnya disebut anggaran berkala yang lengkap
atau master budget.
2.2.
Jenis-Jenis Anggaran
·
ANGGARAN
PENJUALAN
Adapun defenisi dari
anggaran penjualan itu sendiri adalah “Anggaran yang menerangkan secara
terperinci dan teliti tentang penjualan perusahaan dimasa datang dimana
didalamnya ada rencana tentang jenis barang, jumlah, harga, waktu serta tempat
penjualan barang.
·
ANGGARAN
PRODUKSI
Anggaran produksi
juga adalah perencanaan dan pengorganisasian sebelumnya mengenai orang orang,
bahan-bahan, mesin-mesin, dan peralatan lain serta modal yang diperlukan untuk
memproduksi barang pada suatu periode tertentu dimasa depan sesuai dengan apa
yang dibutuhkan atau diramalkan.
·
ANGGARAN
BIAYA BAHAN BAKU
Anggaran ini memuat
taksiran bahan baku yang diperlukan dalam proses produksi, yang dinyatakan
dalam satuan uang maupun kuantitas bahan baku. Dari anggaran ini akan diketahui
pembelian bahan baku yang dianggarkan, yang selanjutnya digunakan sebagai dasar
penyusunan Anggaran Kas dan Anggaran Rugi-Laba.
·
ANGGARAN
BIAYA TENAGA KERJA LANGSUNG
Anggaran ini memuat
taksiran biaya tenaga kerja langsung selama periode anggaran, yang selanjutnya
digunakan sebagai dasar dalam penyusunan Anggaran Kas dan Anggaran Rugi-Laba.
Pada umumnya untuk menyusun perhitungan biaya tenaga kerja langsung ini dikenal
dua macam dasar perhitungan, yaitu upah per unit produk, dan upah per jam.
Di dalam sistem upah
per unit, maka para karyawan langsung akan cenderung untu dapat menghasilkan
unit produk sebanyak-banyaknya sehingga produktivitas karyawan tersebut akan
cenderung meningkat. Namun upah per unit memiliki kelemahan dimana karena para
karyawan cenderung untu dapat menghasilkan unit produk sebesar-besarnya, maka
terkadang kualitas unit produk yang dihasilkan cenderung menurun karena menjadi
terabaikan. Bila tidak diimbangi dengan pengawasan yang ketat dari pihak
manajemen, maka dapat menyebabkan kerugian yang cukup besar karena hilangnya
kepuasan konsumen terhadap produk yang dibelinya.
Sistem upah menurut
waktu (unit per jam) dapat membuat para pekerja menghasilkan unit produk yang
berkualitas tinggi karena tidak terfokus pada tujuan menghasilkan produk
sebanyak-banyaknya. Namun kelemahan dari sistem ini adalah karyawan cenderung
untuk memperlama waktu waktu penyelesaian pekerjaan karena tidak mempengaruhi
besarnya penerimaan mereka.
·
ANGGARAN
BIAYA OVERHEAD PABRIK
Anggaran ini memuat
taksiran biaya overhead pabrik selama periode anggaran yagn digunakan dalam
penyusunan Anggaran Kas dan Anggaran Rugi-Laba.
·
ANGGARAN
PERSEDIAAN
Anggaran persediaan
juga merupakan anggaran yang merencanakan secara terperinci berapa nilai
persediaan ada periode yang akan dating. Pada perusahaan Manufaktur persediaan
yang ada terdiri dari 3 jenis yakni persediaan material persediaan barang
setengah jadi,dan persediaan barang jadi.
·
ANGGARAN
BIAYA NONPRODUKSI
Anggaran ini terdiri
atas Anggaran Biaya Pemasaran dan Anggaran Biaya Administrasi dan Umum yang
masing-masing memuat taksiran biaya pemasaran dan biaya administrasi dan umum.
Anggaran ini juga digunakan sebagai dasar penyusunan Anggaran Kas dan Anggaran
Rugi-Laba.
·
ANGGARAN
PROGRAM
Anggaran program
yaitu anggaran operasi yang disusun berdasarkan program-program utama
perusahaan yang berupa jenis atau keluarga produk (misal program penelitian dan
pengembangan). Anggaran Program umumnya digunakan untuk menganalisis
keselarasan diantara program-program perusahaan.
·
ANGGARAN
PERTANGGUNGJAWABAN
Anggaran
Pertanggungjawaban yaitu anggaran operasi yang disusun berdasarkan pusat-pusat
pertanggungjawaban yang ada di dalam perusahaan. Program pertanggungjawaban
digunakan sebagai alat pengendalian setiap manajer dan pusat pertanggungjawaban
yang dipimpinnya.
·
ANGGARAN
PENGELUARAN MODAL
Anggaran ini memuat
tentang rencana perubahan aktiva tetap perusahaan selama periode anggaran.
Anggaran ini disusun berdasarkan Proyeksi Penjualan, dan digunakan sebagai
dasar penyusunan Anggaran Kas, Anggaran Biaya Overhead Pabrik, Dan Anggaran
Biaya Nonproduksi.
·
ANGGARAN
KAS
Anggaran ini berisi
mengenai taksiran sumber dan penggunaan kas selama periode anggaran. Anggaran
ini disusun dari Anggaran Operasi dan Anggaran Pengeluaran Modal, dan digunakan
sebagai dasar penyusunan Anggaran Neraca. Dan penyusunan anggaran kas bagi
suatu perusahaan sangatlah penting artinya bagi penjagaan likuiditas perusahaan
tersebut.
·
ANGGARAN
RUGI-LABA
Anggaran ini memuat
mengenai taksiran rugi atau laba perusahaan selam periode anggaran. Anggaran
ini disusun dari Anggaran Operasi, dan digunakan sebagai dasar penyusunan
Anggaran Neraca.
·
ANGGARAN
NERACA
Anggaran yang berisi
mengenai rencana posisi keuangan (aktiva, utang, dan modal) perusahaan pada
awal dan akhir periode anggaran. Anggaran ini disusun dari Anggaran Kas dan
Anggaran Rugi-Laba, dan digunakan untuk dasar penyusunan Anggaran Perubahan
Posisi Keuangan.
·
ANGGARAN
PERUBAHAN POSISI KEUANGAN
Anggaran ini memuat mengenai rencana perubahan
aktiva, utang, modal perusahaan selama periode anggaran. Anggaran ini disusun
dari Anggaran Neraca.
2.3.
FUNGSI DAN MANFAAT ANGGARAN
Ø FUNGSI ANGGARAN
Peranan anggaran pada suatu perusahaan merupakan alat untuk membantu manajemen dalam pelaksanaan, fungsi perencanaan, koordinasi, pengawasan dan juga sebagai pedoman kerja dalam menjalankan perusahaan untuk tujuan yang telah ditetapkan.
Peranan anggaran pada suatu perusahaan merupakan alat untuk membantu manajemen dalam pelaksanaan, fungsi perencanaan, koordinasi, pengawasan dan juga sebagai pedoman kerja dalam menjalankan perusahaan untuk tujuan yang telah ditetapkan.
a. Fungi Perencanaan
Perencanaan merupakan salah satu fungsi manajemen dan fungsi ini merupakan salah satu fungsi manajemen dan fungsi ini merupakan dasar pelaksanaan fungsi-fungsi manajemen lainnya.
Winardi memberikan pengertian mengenai perencanaan sebagai berikut:
"Perencanaan meliputi tindakan memilih dan menghubungkan fakta-fakta dan membuat serta menggunakan asumsi-asumsi mengenai masa yang akan datang dalam hal memvisualisasi serta merumuskan aktifitas-aktifitas yang diusulkan yang dianggap perlu untuk mencapai basil yang diinginkan".
Dari kutipan di atas disimpulkan bahwa sebelum perusahaan melakukan operasinya, pimpinan dari perusahaan tersebut harus lebih dahulu merumuskan kegiatan-kegiatan apa yang akan dilaksanakan di masa datang dan hasil yang akan dicapai dari kegiatan-kegiatan tersebut, serta bagaimana melaksanakannya. Dengan adanya rencana tersebut, maka aktifitas akan dapat terlaksana dengan baik.
b. Fungsi Pengawasan
Anggaran merupakan salah satu cara mengadakan pengawasan dalam perusahaan. Pengawasan itu merupakan usaha-usaha yang ditempuh agar rencana yang telah disusun sebelurnnya dapat dicapai. Dengan demikian pengawasan adalah mengevaluasi prestasi kerja dan tindakan perbaikan apabila perlu. Aspek pengawasan yaitu dengan membandingkan antara prestasi dengan yang dianggarkan, apakah dapat ditemukan efisiensi atau apakah para manajer pelaksana telah bekerja dengan baik dalam mengelola perusahaan. Tujuan pengawasan itu bukanlah mencari kesalahan akan tetapi mencegah dan nemperbaiki kesalahan. Sering terjadi fungsi pengawasan itu disalah artikan yaitu mencari kesalahan orang lain atau sebagai alat menjatuhkan hukuman atas suatu kesalahan yang dibuat pada hal tujuan pengawasan itu untuk menjamin tercapainya tujuan-tujuan dan rencana perusahaan.
c. Fungsi Koordinasi
Fungsi koordinasi menuntut adanya keselarasan tindakan bekerja dari setiap individu atau bagian dalam perusahaan untuk mencapai tujuan. Dengan demikian dapat dikatakan bahwa
untuk menciptakan adanya koordinasi diperlukan perencanaan yang baik, yang dapat menunjukkan keselarasan rencana antara satu bagian dengan bagian lainnya. Anggaran yang berfungsi sebagai perencanaan harus dapat menyesuaikan rencana yang dibuat untuk berbagai bagian dalam perusahaan, sehingga rencana kegiatan yang satu akan selaras dengan lainnya. Untuk itu anggaran dapat dipakai sebagai alat koordinasi untuk seluruh bagian yang ada dalam perusahaan, karena semua kegiatan yang saling berkaitan antara satu bagian dengan bagian lainnya sudah diatur dengan baik.
d. Anggaran Sebagai Pedoman Kerja
Anggaran merupakan suatu rencana kerja yang disusun sistematis dan dinyatakan dalam unit moneter. Lazimnya penyusunan anggaran berdasarkan pengalaman masa lalu dan taksir-taksiran pada masa yang akan datang, maka ini dapat menjadi pedoman kerja bagi setiap bagian dalam perusahaan untuk menjalankan kegiatannya.
Tujuan yang paling utama dari anggaran adalah untuk pengawasan luar, yaitu untuk membatasi sumber-sumber daya keseluruhan yang tersedia untuk suatu instansi dan untuk
mencegah pengeluaran-pengeluaran bagi hal-hal atau aktivitas-aktivitas yang tidak dibenarkan oleh undang-undang.
Ø MANFAAT ANGGARAN
Menurut Marconi dan
Siegel (1983) dalam Hehanusa (2003, p.406-407) manfaat anggaran adalah:
1.
Anggaran merupakan hasil dari proses
perencanaan, berarti anggaran mewakili kesepakatan negosiasi di antara
partisipan yang dominan dalam suatu organisasi mengenai tujuan kegiatan di masa
yang akan datang.
2.
Anggaran merupakan gambaran tentang
prioritas alokasi sumber daya yang dimiliki karena dapat bertindak sebagai blue
print aktivitas perusahaan.
3.
Anggaran merupakan alat komunikasi
internal yang menghubungkan departemen (divisi) yang satu dengan departemen
(divisi) lainnya dalam organisasi maupun dengan manajemen puncak.
4.
Anggaran menyediakan informasi tentang
hasil kegiatan yang sesungguhnya dibandingkan dengan standar yang telah
ditetapkan.
5.
Anggaran sebagai alat pengendalian
yang mengarah manajemen untuk menentukan bagian organisasi yang kuat dan lemah,
hal ini akan dapat mengarahkan manajemen untuk menentukan tindakan koreksi yang
harus diambil.
6.
Anggaran mempengaruhi dan memotivasi
manajer dan karyawan untuk bekerja dengan konsisten, efektif dan efisien dalam
kondisi kesesuaian tujuan antara tujuan perusahaan dengan tujuan karyawan.
BAB
III
PENUTUP
3.1
KESIMPULAN
Anggaran
adalah suatu rencana terinci yang dinyatakan secara formal dalam ukuran
kuantatif, biasanya dalam satuan uang, untuk menunjukann perolehan dan
penggunaan sumber-sumber suatu organisasi dalam jangka waktu tertentu, biasanya
satu tahun.
Panganggaran
adalah proses penyususunan anggaran. Prosedur yang dipakai untuk menyususn
anggaran disebut system anggaran.
Proses penganggaran bermula dari
prakiraan penjualan,yang menetapkan taksiran penjualan dan harga jual per unit.
Prakiraan penjualan, yang disusun oleh manajer penjualan didasarkan pada
analisis kondisi ekonomi secara umum, tren industry, dan prospek perusahaan.
Dari sinilah anggaran penjualan disusun. Berikutnya, anggaran produksi disusun
berdasarkan prospek penjualan dan tingkat persediaan yang dikehendaki.
Anggaran produksi dan anggaran penjualan menjadi landasan yang
dipakai untuk menyusun anggaran-anggaran bahan baku langsung, tenaga kerja langsung,
overhead pabrikasi, persediaan akhir barang jadi,dan overhead pabrikasi.
Hasil-hasil yang diharapkan dari kegiatan-kegiatan usaha dirangkum dalam
laporan laba rugi dianggarkan. Akhirnya,
hasil financial dari kegiatan-kegiatan usaha dirangkum dalam anggaran kas dan
neraca dianggarkan.
3.2
SARAN
Dari uraian
pembahasan di atas penulis menyarankan kepada pembaca sekalian agar manfaat
dari pembahasan mengenai anggaran dapat memberikan wawasan positif. Dimana sisi
positif dari uraian tersebut bisa dijadikan sebagai bahan untuk menambah
pengetahuan tentang anggaran tersebut.
DAFTAR
PUSTAKA
http://kumpulan-artikel-ekonomi.blogspot.com/2009/07/anggaran-budgeting.html
Sadeli,
Lili M dkk. AKUNTANSI MANAJEMEN Sistem,
Proses dan pemecahan soal. 1997. Jakarta: Bumi Aksara