Senin, 27 Juni 2016

Bahan Kebutuhan Pokok yang Masih Langka



“Bahan Kebutuhan Pokok yang Masih Langka”
Nama Kelompok:
1.      Hidayati husnul A
2.      M. Ridwan Zulviandi
3.      Nadya Yasmine
4.      Zhelika Nurtriani
Kelas : 4EB25
Menperin Ungkap Dalang Penyebab Harga Sembako Meroket
Minggu,  12 Juni 2016  −  11:07 WIB
JAKARTA - Menteri Perindustrian (Menperin) Saleh Husin mengemukakan, melonjaknya harga pangan dan bahan kebutuhan pokok di tingkat pedagang disebabkan oleh panjangnya rantai pasok distribusi pangan. Menurutnya, pedagang perantara menjadi dalang panjangnya rantai pasok distribusi pangan, sehingga berdampak pada harga sembako yang sampai di konsumen menjadi tinggi.

Dia mengatakan, selama ini permintaan (demand) terhadap bahan pangan memang cukup tinggi sehingga banyak pihak yang mengambil keuntungan. Sayangnya, pengambilan keuntungan tersebut tidak dilakukan secara wajar akibatnya harga di pasaran menjadi melonjak.

"‎Memang selama ini karena demand tinggi jadi banyak orang mengambil keuntungan. Pengambilan keuntungan itu dibikin harganya cukup tinggi karena demandnya juga tinggi. Terutama di bulan Ramadhan," katanya saat menggelar Operasi Pasar di Pasar Cipete, Jakarta, Minggu (12/6/2016).

Menurutnya, pedagang perantara menjadi salah satu pihak yang menyebabkan rantai pasok distribusi pangan menjadi panjang. Karena mereka memanfaatkan kebutuhan masyarakat yang tinggi dari konsumen.

"Di pedagang perantara. Biasanya disitu. Kan karena ada kebutuhan demand tinggi orang cari keuntungan. Kalau ini (operasi pasar) kan dari produsen langsung ke konsumen," imbuh dia.

Oleh‎ sebab itu, Politisi Partai Hanura ini mengimbau kepada masyarakat yang membeli sembako di operasi pasar yang digelar pemerintah dengan wajar. Masyarakat diminta untuk tidak membeli dalam jumlah yang sangat besar untuk kemudian dijual kembali. Karena operasi pasar ini dimaksudkan agar produk pangan dari produsen dapat sampai langsung kepada konsumen, sehingga harganya pun tidak tinggi.

"Kami himbau ke masyarakat, kalau mau belanja ya belanja sewajarnya. Tidak harus memborong. Sehingga harga bisa stabil dan tidak dimanfaatkan oleh orang-orang untuk mencari keuntungan tidak wajar," imbuh dia.

Dalam kesempatan berbeda, Menteri Pertanian Andi Amran Sulaiman mencontohkan, jika distribusi beras melewati sembilan jalur dan setiap jalur mengambil keuntungan 10%, maka sampai jalur kesembilan keuntungan yang diambil sudah 90%. Sebab itu, pemerintah berusaha memotong rantai distribusi ini agar produk pangan yang sampai ke konsumen tidak terlalu tinggi harganya

"‎Kalau kita potong rantai pasoknya menjadi separuh, dari petani sampai ke konsumen. Karena keuntungan dibagi di perjalanan, sehingga konsumennya berteriak juga. Iya kan, itu maksudnya kita mau potong‎," tandasnya.
Harga Ayam dan Gula Pasir di Daerah Ini Terus Meroket
Minggu,  29 Mei 2016-16:27 WIB
PONOROGO - Harga kebutuhan pokok di Ponorogo, Jawa Timur (Jatim) menjelang Ramadan terus merangkak naik. Kenaikan tertinggi terjadi pada harga telur ayam, ayam potong, gula pasir, dan beras.

Sejumlah pembeli akhirnya berhemat dan mengurangi konsumsi daging ayam, karena harga terus naik. Kenaikan harga ini terjadi tepatnya di Pasar Legi Songgolangit, Ponorogo.

Harga ayam dari semula Rp28 ribu per kilogram (kg) melonjak menjadi Rp35 ribu per kg atau naik sekitar Rp7 ribu per kg. Harga telur dari semula Rp15 ribu per kg menjadi Rp20 ribu per kg, dan harga gula pasir dari Rp10 ribu per kg menjadi Rp17 ribu per kg.

Salah satu pedagang ayam di pasar tersebut, Budiono mengaku bahwa harga ayam ini akan terus naik mendekati Ramadan. "Biasanya Rp28 ribu, ini naik terus, karena pasokannya berkurang, apakah karena pakan mahal atau apa saya tidak tahu," kata dia, Minggu (29/5/2016).

Lonjakan harga ini memberatkan masyarakat, karena kenaikan terus berlangsung. Namun, untuk menyiasati lonjakan harga ini, masyarakat mengurangi konsumsi ayam potong, sebab kebutuhan lain juga meningkat. "Naik terus, ya tentu berat. Untuk menyiasati, saya kurangi makan ayamnya," kata Endang, salah satu ibu rumah tangga di daerah tersebut.

Lonjakan harga ini diperkirakan akan terus terjadi lantaran konsumsi naik bersamaan dengan Ramadan dan pasokan mulai terbatas.

Dari kedua artikel tersebut kami dapat mendapatkan kesimpulan dan memberikan saran sebagai berikut :

Kesimpulan
Melonjaknya harga pangan dan bahan kebutuhan pokok di tingkat pedagang disebabkan oleh panjangnya rantai pasok distribusi pangan. Pedagang perantara menjadi dalang panjangnya rantai pasok distribusi pangan, sehingga berdampak pada harga sembako yang sampai di konsumen menjadi tinggi.
Selama ini permintaan (demand) terhadap bahan pangan memang cukup tinggi sehingga banyak pihak yang mengambil keuntungan. Sayangnya, pengambilan keuntungan tersebut tidak dilakukan secara wajar akibatnya harga di pasaran menjadi melonjak.
Sementara itu lonjakan harga ayam dan gula pasir di artikel kedua yang berada di daerah Ponorogo ini disebabkan karena kurangnya pasokan ayam dan gula pasir menjelang ramadhan sedangkan permintaan pasar semakin meningkat. Hal ini menyebabkan naiknya harga ayam potong dan gula pasir terus berlangsung di daerah Ponorogo. Tentu saja hal ini memberatkan pembeli yang akhirnya membuat pembeli memilih untuk mengurangi konsumsi ayam potong.

Saran
Himbauan kepada masyarakat agar berbelanja sewajarnya dengan tidak membeli dalam jumlah yang sangat besar untuk kemudian dijual kembali. Sehingga alur distribusi pemasaran bahan kebutuhan pokok tidak semakin panjang yang mengakibatkan harga bahan pokok normal kembali.
Ketika terjadi kenaikan harga yang cukup signifikan maka para konsumen bisa mengurangi konsumsinya dan mengganti bahan pokok tersebut ke bahan pokok yang lain. Seperti di kasus artikel kedua adalah harga ayam dan gula pasir, konsumen bisa sementara mengkonsumsi daging lain selain daging ayam dan mengurangi konsumsi gula pasir.
Peristiwa kenaikan harga-harga barang sudah sering terjadi dan berulang-ulang setiap tahunnya. Untuk mengatasi peristiwa kenaikan harga-harga  diperlukan Peranan penting sektor produksi barang kebutuhan masyarakat, kepentingan sektor produksi adalah meningkatkan jumlah produksi barang-barang kebutuhan masyarakat pada saat terjadinya peningkatan konsumsi masyarakat. Dan yang terakhir pemerintah harus mengadakan acara pasar murah di berbagai wilayah pasar daerah, hal ini dilakukan sebagai salah satu upaya pemerintah untuk menjaga stabilitas harga pangan pokok


Referensi:
http://ekbis.sindonews.com/read/1115980/34/menperin-ungkap-dalang-penyebab-harga-sembako-meroket-1465704420
http://ekbis.sindonews.com/read/1112316/34/harga-ayam-dan-gula-pasir-di-daerah-ini-terus-meroket-1464510572