Rabu, 08 Oktober 2014

ANGGARAN AKUNTANSI DAN PENGANGGARAN


ANGGARAN AKUNTANSI DAN PENGANGGARAN

BAB I
PENDAHULUAN

1.                   LATAR BELAKANG
Dalam dunia yang sudah memasuki abad ke 21 ini, tingkat persaingan bisnis sangat tinggi. Perusahaan-perusahaan saling bersaing untuk mencari cara agar memenangkan “lomba” yang tidak akan pernah berakhir ini. Inovasi-inovasi baru diciptakan, strategi pemasaran yang baru dilakukan. Hal-hal tersebut diatas dilaksanakan agar produk atau barang yang dikeluarkan oleh perusahaan laku terjual, sehingga perusahaan dapat bertahan dan laba perusahaan meningkat.
Perusahaan-perusahaan yang sudah mapan akan melakukan ekspansi atau memperluas jaringannya sehingga memperoleh market share yang lebih besar, sehingga keuntungannya juga meningkat. Ekspansi yang dilakukan oleh perusahaan ini meliputi antara lain: pembangunan pabrik-pabrik baru, membuka cabang-cabang baru, membuka gerai-gerai atau took baru. Perluasan jaringan perusahaan itu tidak semudah membalikan telapak tangan. Variable-variabel yang harus diperhitungkan antara lain: profit yang akan diperoleh setelah perusahaan itu cabang atau pabrik baru itu berjalan dan modal yang harus dikeluarkan untuk membangun satu cabang baru dan lain-lainnya.
Dengan keterbatasan modal yang akan dikeluarkan untuk ekspansi, maka perusahaan harus menghitung dengan cermat apakah nantinya modal yang dikeluarkan akan kembali dan bahkan beruntung. Harus dipertimbangkan baik-baik agar jangan sampai modal yang dikeluarkan itu sia-sia karena salah perhitungan.
Kecenderungan yang sering terjadi saat ini adalah timbulnya berbagai jenis pilihan investasi yang dapat dilakukan oleh suatu perusahaan. Sebagai contoh: perusahaan A yang bermarkas di Jakarta hendak menanamkan modalnya sebesar Rp. X. tetapi mengalami kesulitan dalam memilih diantara berbagai jenis investasi yang ada. Apakah hendak menambah jumlah pabriknya di Jakarta ataukah mendirikan pabrik baru di luar Jakarta. Perusahaan A mungkin juga memikirkan kemungkinan untuk menginvestasikan modalnya dengan membeli pabrik perusahaan lain yang sudah mau bangkrut. Dengan keterbatasan modal yang ada, perusahaan A harus memilih salah satu atau mungkin beberapa dari sejumlah kemungkinan yang ada.
Permasalahan dalam hal memilih berbagai jenis investasi yang nantinya akan mendatangkan keuntungan paling optimal sering dialami oleh para direksi dalam suatu perusahaan. Masalah tersebut di atas dalam management science dan operation research sering sebagai capital budgeting problem.

2.                  RUMUSAN MASALAH
2.1   Apa pengertian penganggaran ?
2.2   Macam-macam tipe penganggaran?
2.3   Tujuan dan kegunaan penganggaran dalam perusahaan ?

3.         Tujuan Penulisan
Tujuan Penulisan makalah ini agar kami selaku penyusun mengetahui segala hal mengenai penganggaran, kemudian agar menambah wawasan para pembaca serta menjadi referensi bagi penulis – penulis berikutnya.

BAB II
PEMBAHASAN

2.1. Pengertian Penganggaran
            Penganggaran ialah proses penyusunan anggaran, yang dimulai pembuatan panitia, pengumpulan dan mengklasifikasian data, pengajuan rencana kerja fisik dan keuangan tiap-tiap seksi, bagian, divisi, penyusunan secara menyeluruh, merevisi, dan mengajukan kepada pimpinan puncak untuk disetujui dan dilaksanakan. Anggaran adalah rencana kerja yang dituangkan dalam angka-angka keuangan baik jangka pendek maupun jangka panjang.
Perusahaan besar maupun kecil seyogyanya membuat anggaran, karena penganggaran itu penting untuk membuat perencanaan dan pengendalian. Perencanaan melihat ke masa depan, yaitu menentukan tindakan-tindakan apa yang harus dilakukan untuk mencapai sasaran dan tujuan suatu organisasi. Sedangkan pengendalian melihat ke belakang, yaitu menilai hasil kerja dan membandingkan dengan rencana yang telah ditetapkan. Hasil perbandingan ini melahirkan variance. Varian harus dianalisis dan dicari sebabnya kemudian digunakan untuk memperbaiki perencanaan, anggaran, dan pelaksanaan (pengendalian).
Sebelum menyusun anggaran perusahaan harus menyusun rencana strategis. Rencana strategis itu disusun berdasarkan hasil analisis kekuatan dan kelemahan internal perusahaan dan hasil analisis dari ancaman dan kesempatan eksternal perusahaan. Rencana strategis pada umumnya berjangka 5 tahun, 10 tahun atau lebih. Rencana strategis diterjemahkan dalam tujuan jangka panjang kemudian diterjemahkan dalam tujuan jangka pendek. Dari tujuan jangka pendek itu disusun rencana jangka pendek yang kemudian dijabarkan dalam bentuk anggaran jangka pendek.
Pada umumnya setiap perusahaan menyusun anggaran sebagai pedoman untuk melaksanakan kegiatan. Ada beberapa pengertian tentang anggaran antara lain sebagai berikut :
·         Anggaran dapat berupa anggaran fisik dan anggaran keuangan. Angga-ran lazim disebut rencana kerja yang dituangkan secara tertulis dalam bentuk angka-angka keuangan, lazim disebut anggaran formal.
·         Anggaran lazim disebut perencanaan dan pengendalian laba, yaitu proses yang ditujukan untuk membantu manajemen dalam perencanaan dan pengendalian secara efektif.
·         Anggaran ialah suatu perencanaan laba strategis jangka panjang, suatu perencanaan taktis laba jangka pendek; suatu system akuntansi berda-sarkan tanggung jawab; suatu penggunaan prinsip pengecualian yang berkesinambungan, sebagai alat untuk mencapai tujuan dan sasaran suatu organisasi.
·         Anggaran ialah rencana tentang kegiatan perusahaan yang mencakup berbagai kegiatan organisasi yang saling berkaitan dan saling mempengaruhi satu sama lain sebagai pedoman untuk mencapai tujuan dan sasaran suatu organisasi.
·         Anggaran dapat dianggap sebagai system yang memiliki kekhususan tersendiri atau sebagai sub-sistem yang memerlukan hubungan dengan sub-sistem lain yang ada dalam suatu organisasi atau perusahaan.
·         Anggaran dianggap sebagai system yang otonom karena mempunyai sasaran serta cara-cara kerja tersendiri yang merupakan satu kebulatan dan yang berbeda dengan sasaran serta cara kerja system lain yang ada dalam perusahaan, anggaran sekaligus juga disebut sub-sistem.
·         Anggaran sebagai suatu system terdiri dari tiga lapisan yaitu : inti system, sub-system penunjang, sub-sistem lingkungan. Inti system ialah sasaran laba; sub-sistem penunjang ialah berbagai aktivitas yang membantu kelancaran kerjanya inti system seperti struktur organisasi, administrasi, analisis data, angka-angka standar dan sebagainya. Sub-sistem lingku-ngan ialah lingkungan eksternal organisasi seperti ekonomi, sosial, politik, budaya dan sebagainya, yang mempengaruhi kerja suatu system  organi-sasi.
·         Anggaran atau budget adalah sama dengan profit planning. Perencanaan laba meliputi : perencanaan penjualan, perencanaan produksi, perenca-naan penggunaan bahan baku, perencanaan pembelian bahan baku, perencanaan tenaga kerja langsung, perencanaan biaya overhead, peren-canaan biaya pemasaran, perencanaan biaya umum dan administrasi dan seterusnya. Model tersebut pada umumnya disebut anggaran berkala yang lengkap atau master budget.

2.2. Jenis-Jenis Anggaran
·         ANGGARAN PENJUALAN
Adapun defenisi dari anggaran penjualan itu sendiri adalah “Anggaran yang menerangkan secara terperinci dan teliti tentang penjualan perusahaan dimasa datang dimana didalamnya ada rencana tentang jenis barang, jumlah, harga, waktu serta tempat penjualan barang.
·         ANGGARAN PRODUKSI
Anggaran produksi juga adalah perencanaan dan pengorganisasian sebelumnya mengenai orang orang, bahan-bahan, mesin-mesin, dan peralatan lain serta modal yang diperlukan untuk memproduksi barang pada suatu periode tertentu dimasa depan sesuai dengan apa yang dibutuhkan atau diramalkan.
·         ANGGARAN BIAYA BAHAN BAKU
Anggaran ini memuat taksiran bahan baku yang diperlukan dalam proses produksi, yang dinyatakan dalam satuan uang maupun kuantitas bahan baku. Dari anggaran ini akan diketahui pembelian bahan baku yang dianggarkan, yang selanjutnya digunakan sebagai dasar penyusunan Anggaran Kas dan Anggaran Rugi-Laba.
·         ANGGARAN BIAYA TENAGA KERJA LANGSUNG
Anggaran ini memuat taksiran biaya tenaga kerja langsung selama periode anggaran, yang selanjutnya digunakan sebagai dasar dalam penyusunan Anggaran Kas dan Anggaran Rugi-Laba. Pada umumnya untuk menyusun perhitungan biaya tenaga kerja langsung ini dikenal dua macam dasar perhitungan, yaitu upah per unit produk, dan upah per jam.
Di dalam sistem upah per unit, maka para karyawan langsung akan cenderung untu dapat menghasilkan unit produk sebanyak-banyaknya sehingga produktivitas karyawan tersebut akan cenderung meningkat. Namun upah per unit memiliki kelemahan dimana karena para karyawan cenderung untu dapat menghasilkan unit produk sebesar-besarnya, maka terkadang kualitas unit produk yang dihasilkan cenderung menurun karena menjadi terabaikan. Bila tidak diimbangi dengan pengawasan yang ketat dari pihak manajemen, maka dapat menyebabkan kerugian yang cukup besar karena hilangnya kepuasan konsumen terhadap produk yang dibelinya.
Sistem upah menurut waktu (unit per jam) dapat membuat para pekerja menghasilkan unit produk yang berkualitas tinggi karena tidak terfokus pada tujuan menghasilkan produk sebanyak-banyaknya. Namun kelemahan dari sistem ini adalah karyawan cenderung untuk memperlama waktu waktu penyelesaian pekerjaan karena tidak mempengaruhi besarnya penerimaan mereka.
·         ANGGARAN BIAYA OVERHEAD PABRIK
Anggaran ini memuat taksiran biaya overhead pabrik selama periode anggaran yagn digunakan dalam penyusunan Anggaran Kas dan Anggaran Rugi-Laba.
·         ANGGARAN PERSEDIAAN
Anggaran persediaan juga merupakan anggaran yang merencanakan secara terperinci berapa nilai persediaan ada periode yang akan dating. Pada perusahaan Manufaktur persediaan yang ada terdiri dari 3 jenis yakni persediaan material persediaan barang setengah jadi,dan persediaan barang jadi.
·         ANGGARAN BIAYA NONPRODUKSI
Anggaran ini terdiri atas Anggaran Biaya Pemasaran dan Anggaran Biaya Administrasi dan Umum yang masing-masing memuat taksiran biaya pemasaran dan biaya administrasi dan umum. Anggaran ini juga digunakan sebagai dasar penyusunan Anggaran Kas dan Anggaran Rugi-Laba.
·         ANGGARAN PROGRAM
Anggaran program yaitu anggaran operasi yang disusun berdasarkan program-program utama perusahaan yang berupa jenis atau keluarga produk (misal program penelitian dan pengembangan). Anggaran Program umumnya digunakan untuk menganalisis keselarasan diantara program-program perusahaan.
·         ANGGARAN PERTANGGUNGJAWABAN
Anggaran Pertanggungjawaban yaitu anggaran operasi yang disusun berdasarkan pusat-pusat pertanggungjawaban yang ada di dalam perusahaan. Program pertanggungjawaban digunakan sebagai alat pengendalian setiap manajer dan pusat pertanggungjawaban yang dipimpinnya.
·         ANGGARAN PENGELUARAN MODAL
Anggaran ini memuat tentang rencana perubahan aktiva tetap perusahaan selama periode anggaran. Anggaran ini disusun berdasarkan Proyeksi Penjualan, dan digunakan sebagai dasar penyusunan Anggaran Kas, Anggaran Biaya Overhead Pabrik, Dan Anggaran Biaya Nonproduksi.
·         ANGGARAN KAS
Anggaran ini berisi mengenai taksiran sumber dan penggunaan kas selama periode anggaran. Anggaran ini disusun dari Anggaran Operasi dan Anggaran Pengeluaran Modal, dan digunakan sebagai dasar penyusunan Anggaran Neraca. Dan penyusunan anggaran kas bagi suatu perusahaan sangatlah penting artinya bagi penjagaan likuiditas perusahaan tersebut.
·         ANGGARAN RUGI-LABA
Anggaran ini memuat mengenai taksiran rugi atau laba perusahaan selam periode anggaran. Anggaran ini disusun dari Anggaran Operasi, dan digunakan sebagai dasar penyusunan Anggaran Neraca.
·         ANGGARAN NERACA
Anggaran yang berisi mengenai rencana posisi keuangan (aktiva, utang, dan modal) perusahaan pada awal dan akhir periode anggaran. Anggaran ini disusun dari Anggaran Kas dan Anggaran Rugi-Laba, dan digunakan untuk dasar penyusunan Anggaran Perubahan Posisi Keuangan.
·         ANGGARAN PERUBAHAN POSISI KEUANGAN
Anggaran ini memuat mengenai rencana perubahan aktiva, utang, modal perusahaan selama periode anggaran. Anggaran ini disusun dari Anggaran Neraca.

2.3. FUNGSI DAN MANFAAT ANGGARAN
Ø    FUNGSI ANGGARAN
            Peranan anggaran pada suatu perusahaan merupakan alat untuk membantu manajemen dalam pelaksanaan, fungsi perencanaan, koordinasi, pengawasan dan juga sebagai pedoman kerja dalam menjalankan perusahaan untuk tujuan yang telah ditetapkan.

a. Fungi Perencanaan
            Perencanaan merupakan salah satu fungsi manajemen dan fungsi ini merupakan salah satu fungsi manajemen dan fungsi ini merupakan dasar pelaksanaan fungsi-fungsi manajemen lainnya.
Winardi memberikan pengertian mengenai perencanaan sebagai berikut:
"Perencanaan meliputi tindakan memilih dan menghubungkan fakta-fakta dan membuat serta menggunakan asumsi-asumsi mengenai masa yang akan datang dalam hal memvisualisasi serta merumuskan aktifitas-aktifitas yang diusulkan yang dianggap perlu untuk mencapai basil yang diinginkan".
Dari kutipan di atas disimpulkan bahwa sebelum perusahaan melakukan operasinya, pimpinan dari perusahaan tersebut harus lebih dahulu merumuskan kegiatan-kegiatan apa yang akan dilaksanakan di masa datang dan hasil yang akan dicapai dari kegiatan-kegiatan tersebut, serta bagaimana melaksanakannya. Dengan adanya rencana tersebut, maka aktifitas akan dapat terlaksana dengan baik.

b. Fungsi Pengawasan
            Anggaran merupakan salah satu cara mengadakan pengawasan dalam perusahaan. Pengawasan itu merupakan usaha-usaha yang ditempuh agar rencana yang telah disusun sebelurnnya dapat dicapai. Dengan demikian pengawasan adalah mengevaluasi prestasi kerja dan tindakan perbaikan apabila perlu. Aspek pengawasan yaitu dengan membandingkan antara prestasi dengan yang dianggarkan, apakah dapat ditemukan efisiensi atau apakah para manajer pelaksana telah bekerja dengan baik dalam mengelola perusahaan. Tujuan pengawasan itu bukanlah mencari kesalahan akan tetapi mencegah dan nemperbaiki kesalahan. Sering terjadi fungsi pengawasan itu disalah artikan yaitu mencari kesalahan orang lain atau sebagai alat menjatuhkan hukuman atas suatu kesalahan yang dibuat pada hal tujuan pengawasan itu untuk menjamin tercapainya tujuan-tujuan dan rencana perusahaan.

c. Fungsi Koordinasi
            Fungsi koordinasi menuntut adanya keselarasan tindakan bekerja dari setiap individu atau bagian dalam perusahaan untuk mencapai tujuan. Dengan demikian dapat dikatakan bahwa
untuk menciptakan adanya koordinasi diperlukan perencanaan yang baik, yang dapat menunjukkan keselarasan rencana antara satu bagian dengan bagian lainnya. Anggaran yang berfungsi sebagai perencanaan harus dapat menyesuaikan rencana yang dibuat untuk berbagai bagian dalam perusahaan, sehingga rencana kegiatan yang satu akan selaras dengan lainnya. Untuk itu anggaran dapat dipakai sebagai alat koordinasi untuk seluruh bagian yang ada dalam perusahaan, karena semua kegiatan yang saling berkaitan antara satu bagian dengan bagian lainnya sudah diatur dengan baik.

d. Anggaran Sebagai Pedoman Kerja
            Anggaran merupakan suatu rencana kerja yang disusun sistematis dan dinyatakan dalam unit moneter. Lazimnya penyusunan anggaran berdasarkan pengalaman masa lalu dan taksir-taksiran pada masa yang akan datang, maka ini dapat menjadi pedoman kerja bagi setiap bagian dalam perusahaan untuk menjalankan kegiatannya.
            Tujuan yang paling utama dari anggaran adalah untuk pengawasan luar, yaitu untuk membatasi sumber-sumber daya keseluruhan yang tersedia untuk suatu instansi dan untuk
mencegah pengeluaran-pengeluaran bagi hal-hal atau aktivitas-aktivitas yang tidak dibenarkan oleh undang-undang.

Ø    MANFAAT ANGGARAN
Menurut Marconi dan Siegel (1983) dalam Hehanusa (2003, p.406-407) manfaat anggaran adalah:
1.       Anggaran merupakan hasil dari proses perencanaan, berarti anggaran mewakili kesepakatan negosiasi di antara partisipan yang dominan dalam suatu organisasi mengenai tujuan kegiatan di masa yang akan datang.
2.       Anggaran merupakan gambaran tentang prioritas alokasi sumber daya yang dimiliki karena dapat bertindak sebagai blue print aktivitas perusahaan.
3.       Anggaran merupakan alat komunikasi internal yang menghubungkan departemen (divisi) yang satu dengan departemen (divisi) lainnya dalam organisasi maupun dengan manajemen puncak.
4.       Anggaran menyediakan informasi tentang hasil kegiatan yang sesungguhnya dibandingkan dengan standar yang telah ditetapkan.
5.       Anggaran sebagai alat pengendalian yang mengarah manajemen untuk menentukan bagian organisasi yang kuat dan lemah, hal ini akan dapat mengarahkan manajemen untuk menentukan tindakan koreksi yang harus diambil.
6.       Anggaran mempengaruhi dan memotivasi manajer dan karyawan untuk bekerja dengan konsisten, efektif dan efisien dalam kondisi kesesuaian tujuan antara tujuan perusahaan dengan tujuan karyawan.

BAB III
PENUTUP

3.1  KESIMPULAN
Anggaran adalah suatu rencana terinci yang dinyatakan secara formal dalam ukuran kuantatif, biasanya dalam satuan uang, untuk menunjukann perolehan dan penggunaan sumber-sumber suatu organisasi dalam jangka waktu tertentu, biasanya satu tahun.
Panganggaran adalah proses penyususunan anggaran. Prosedur yang dipakai untuk menyususn anggaran disebut system anggaran.
Proses penganggaran bermula dari prakiraan penjualan,yang menetapkan taksiran penjualan dan harga jual per unit. Prakiraan penjualan, yang disusun oleh manajer penjualan didasarkan pada analisis kondisi ekonomi secara umum, tren industry, dan prospek perusahaan. Dari sinilah anggaran penjualan disusun. Berikutnya, anggaran produksi disusun berdasarkan prospek penjualan dan tingkat persediaan yang dikehendaki. Anggaran  produksi  dan anggaran penjualan menjadi landasan yang dipakai untuk menyusun anggaran-anggaran bahan baku langsung, tenaga kerja langsung, overhead pabrikasi, persediaan akhir barang jadi,dan overhead pabrikasi. Hasil-hasil yang diharapkan dari kegiatan-kegiatan usaha dirangkum dalam laporan laba rugi dianggarkan.  Akhirnya, hasil financial dari kegiatan-kegiatan usaha dirangkum dalam anggaran kas dan neraca dianggarkan.

3.2 SARAN     
Dari uraian pembahasan di atas penulis menyarankan kepada pembaca sekalian agar manfaat dari pembahasan mengenai anggaran dapat memberikan wawasan positif. Dimana sisi positif dari uraian tersebut bisa dijadikan sebagai bahan untuk menambah pengetahuan tentang anggaran tersebut.

DAFTAR PUSTAKA
http://kumpulan-artikel-ekonomi.blogspot.com/2009/07/anggaran-budgeting.html
Sadeli, Lili M dkk. AKUNTANSI MANAJEMEN Sistem, Proses dan pemecahan soal. 1997. Jakarta: Bumi Aksara